Tahukah kamu bahwa Kelompok kelas menengah di
Indonesia sudah menduduki angka 74 juta orang.
dan ada kemungkinan di awal tahun 2020, angka tersebut akan naik menjadi
141 juta orang bahkan sampai 54% dari total penduduk di Indonesia. Di dalam
data tersebutpun sudah dipastikan bahwa potensi pangsa pasar e-Commerce di
Indonesia sangatlah besar. Adanya peningkatan kelompok kelas menengah tersebut,
akan banyak orang – orang yang merelakan uangnya untuk membeli kebutuhan mereka
masing – masing. Akan tetapi, walaupun levelnya tinggi pastinya akan ada satu
masalah sebagai penghambat pertumbuhan para konsumen online.
Didalam artikel
WSJ mengungkapkan ada 2 faktor masalah didalam pertumbuhan pasar e-Commerce,
diantaranya;
Pertama,
kurangnya penetrasi kartu debit dan kredit. Akibatnya sebagian masyarakat
Indonesia belum pernah merasakan atau bahkan tidak mengetahui apa itu belanja
online. Menurut data dari Euromonitor International di tahun 2013, kurang lebih
ada 92 juta atau 40% akun bank yang telah terhubung pada kartu kredit dan
debit, dari total 240 juta penduduk Indonesia. Angka tersebut sangatlah rendah,
dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki mobile phone yakni mencapai 85%.
Diperkirakan pada setiap bulannya mereka telah menghabiskan 661 halaman untuk
browsing.
Kedua,
ketidakpercayaan masyarakat Indonesia terhadap toko online. Menurut data riset dari
Nielsen mengungkapkan bahwa 60% masyarakat Indonesia masih ragu memberikan
informasi kartu kredit dalam berbelanja online. Namun jumlahnya masih dibilang
cukup rendah dibandingkan dengan Negara yang memiliki tingkatan penduduk lebih
banyak. Saat ini jumlah para pengguna kartu kredit di Indonesia sudah mulai
berkembang, dengan harapkan akan mencapai angka 16.5 juta pengguna. Selain
kartu kredit, penggunaan kartu debit lebih unggul yakni mencapai 80 juta
pengguna bahkan lebih.
Permasalahan ini
harus bisa dipecahkan oleh para pelaku e-Commerce, mulai dari infrastruktur
sampai pada system pembayarannya. Dibutuhakan tenaga untuk selalu meyakinkan
masyarakat Indonesia agar mereka bersedia untuk melalukan transaksi secara
online, ini merupakan sebuah PR untuk para pelaku e-Commerce. Cobalah untuk
selalu memberikan rasa aman aman dan nyaman kepada customer dalam berbelanja
online, system pembayaran yang dapat diterima, maka tidak akan ada lagi
keraguan didalam hati masyarakat Indonesia untuk melakukan belanja online
menggunakan kartu kredit ataupun kartu debit.
0 Response to "2 Faktor Permasalahan Didalam Pertumbuhan Pasar e-Commerce"
Posting Komentar